Sekurangnya 90 siswa dan siswi SMK PGRI Berau dengan antusias mengikuti penuturan beberapa pemuda yang tergabung dalam aliansi organisasi-organisasi pelindung penyu di Berau. Siang itu tanggal 3 November, Yayasan Penyu Indonesia (YPI), Lintas Alam Borneo (LAB) dan Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA) melakukan edukasi bersama terkait perlindungan penyu.
Dalam edukasi tersebut dituturkan tentang pentingnya melestarikan penyu untuk kepentingan manusia. Bahwa penyu memiliki fungsi dalam ekosistem untuk menjaga kesehatan laut.
Salah satu siswa dari Pulau Derawan (salah satu dari 33 pulau-pulau di Kabupaten Derawan) mengatakan bahwa perdagangan aksesoris berbahan dasar karapas penyu sisik masih saja terjadi di sana. Rata-rata pelanggannya adalah para turis lokal. Tingginya angka perdagangan aksesoris jenis ini didorong oleh reputasi Berau bahwa satu-satunya oleh-oleh paling khas dari daerah ini adalah aksesoris berbahan dasar penyu sisik. Beberapa masyarakat bahkan masih percaya dengan mitos yang mengatakan bahwa pemakai aksesoris sisik akan kebal dari serangan racun.
Dalam edukasi tersebut para edukator mengatakan kepada para siswa bahwa sudah saatnya mereka mulai berpikir logis dan menyadari bahwa kondisi penyu sisik sudah sangat berbahaya dan mengalami ancaman kepunahan dengan sangat. Para siswa dapat membantu upaya pelestarian penyu dengan cara tidak membeli aksesoris berbahan dasar karapas penyu sisik.