YPI memiliki ijin kepengelolaan konservasi penyu di Pulau Belambangan semenjak tanggal 11 Februari 2019, dan secara teknis YPI mulai menerjunkan petugas lapangan pada tanggal 28 Februari 2019. Namun jauh sebelum itu, tim survei sudah melakukan peninjauan Pulau Belambangan sejak Tahun 2016.
Kesan pertama tim survei yang mengunjungi pulau ini adalah angker dan kotor. Pulau seluas 9,3 hektar ini memiliki hutan yang masih lebat, tidak dihuni manusia dan pantainya dipenuhi oleh sampah plastik, tidak hanya sampah lokal, namun juga sampah mancanegara macam Malaysia, Filipina dan Cina.
Pada waktu itu tim survei sudah cukup sedih dengan keadaan induk penyu yang akan bertelur diantara sampah-sampah plastik tersebut. Itu masih belum apa-apa jika dibandingkan dengan dugaan seberapa banyak penyu-penyu itu menelan sampah plastik, atau berapa banyak tukik-tukik yang mati karena terjebak kantong kresek. Tim survei mengira bahwa plastik adalah “predator utama” dan masalah terbesar bagi kelestarian penyu di sini.
Tapi ternyata anggapan tim itu salah. Pada malam tiba tim survey berkemah pada salah satu sudut hutan di pulau itu. Suasananya tidak pernah sunyi karena deburan ombak selalu membuat gaduh. Namun walaupun gaduh seperti itu, anggota tim masih mendengar suara langkah kaki, seolah-olah ada yang mengintai.
Suara tersebut tidak pernah pergi, selalu menyertai sepanjang malam itu. Sewaktu salah seorang tim survey menembakkan senter jumbonya dia melihat beberapa pasang cahaya berlompat-lompat. Ternyata tikus. Pagi hari tim menemukan adanya jejak-jejak langkah mahluk kecil itu memenuhi pasir, setelah diselidiki ternyata tikus-tikus itu sangat ganas karena memakan segalanya, mulai kelomang hingga anak penyu (Tukik).
Tim survei mencatat peristiwa ini sebagai persiapan kunjungan berikutnya ke Pulau Belambangan. Pada kesempatan berikutnya tim YPI membawa sejumlah racun “beras merah” produksi Cina. Di Berau racun ini mahalnya bukan main, namun keefektifannya tidak lagi diragukan. Tikus-tikus itu langsung mati begitu mengunyah beras merah tersebut.
Pernah dalam satu malam sekali pasang racun itu tim YPI dapat membunuh 6 tikus sekaligus. Pada saat artikel ini dibuat sekurangnya lebih dari 60 tikus menjadi korban keganasan racun beras merah tersebut.
Hati-hati, tikus dapat memangsa anak penyu.
Enam tikus dalam satu malam