Tentang Kami

Tentang Kami

Yayasan Penyu Indonesia

© Turtle Foundation / Petra Minnasch

Tujuan, Visi dan Misi

Penyu yang terlindungi, Laut yang terjaga

Yayasan Penyu Indonesia berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan penyu serta habitatnya. Tujuan kami adalah mencegah perburuan dan perdagangan ilegal, menjaga pantai tempat penyu bertelur dari pembangunan berlebihan dan pencemaran, serta mendorong praktik berkelanjutan yang mendukung keanekaragaman hayati laut.

Melalui penelitian, edukasi, dan keterlibatan masyarakat, kami berupaya memastikan kelangsungan hidup penyu di habitat alaminya. Bersama, kita dapat menjaga keberadaan makhluk laut purba ini untuk generasi mendatang.

Yayasan Penyu Vision

Visi

Visi kami adalah masa depan di mana penyu dan habitatnya terlindungi secara berkelanjutan, sehat, dan aman dari ancaman kepunahan dan kerusakan.

Yayasan Penyu Mission

Misi

Misi kami adalah untuk berkontribusi pada konservasi penyu di lokasi proyek kami dengan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menciptakan masa depan di mana penyu dan manusia dapat berkembang.

2000

Cikal bakal Yayasan Penyu Indonesia (YPI) sudah ada sejak tahun 2000, dimana Turtle Foundation memulai upaya perlindungan penyu di Indonesia.

2017

Hingga tahun 2017, ada banyak kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai upaya perlindungan penyu.

Kami bekerjasama dengan PROFAUNA untuk melakukan kampanye publik dan penyebaran 5.000 brosur edukasi (2013). Melakukan penelitian bersama perguruan tinggi (2014) yang hasilnya dipresentasikan pada 35th Annual Conference of the International Sea Turtle Society. Menyelenggarakan workshop pembuatan produk sebagai alternatif mata pencaharian yang tidak mengeksploitasi penyu (2016). Program edukasi kami menjangkau lebih dari 1.400 partisipan (2017).

2018

Perjalanan panjang upaya pelestarian penyu di Indonesia yang telah dilakukan oleh Turtle Foundation mencapai tonggak penting pada 27 Juni 2018, ketika Yayasan Penyu Indonesia (YPI) resmi berdiri sebagai wujud komitmen, kepedulian, dan kegelisahan dari para pendiri terhadap kondisi perlindungan penyu di Indonesia.

2019

Maraknya penjualan perhiasan dari karapas penyu mendorong YPI untuk memulai kampanye untuk menolak produk tersebut. Kami mengungkap kekejaman proses pembuatan perhiasan dari karapas penyu melalui kampanye #KerenTanpaSisik dengan maskot Kimi. Kampanye ini diinisiasi bersama PROFAUNA dan Too Rare to Wear.

2020

Pada tanggal Desember 2020, kami menandatangani kontrak dengan Kementerian Kelautan di Jakarta, yang secara hukum menjamin pekerjaan perlindungan penyu YPI di Pulau Sambit dan Pulau Blambangan.

2020

Hingga pertengahan Maret, kami masih dapat memberikan beberapa presentasi kepada total 750 siswa sebelum akhirnya krisis corona datang. Sementara itu, kampanye nasional #KerenTanpaSisik berhasil menjangkau 20 juta orang di media sosial.

2023

Pada bulan Juni 2023, YPI berpartisipasi di Jakarta Sea Turtle Symposium untuk mempresentasikan penangananan perdagangan sisik penyu ilegal, dampak negatif ‘headstarting’, serta metode perlindungan penyu yang selama ini telah dilakukan.

2024

YPI berpartisipasi pada International Sea Turtle Symposium (ISTS) di Pattaya. Darwin Initiative mendukung kami untuk terus melakukan peningkatan kapabilitas organisasi.

2002

Turtle Foundation melaksanakan program perlindungan penyu di Pulau Sangalaki, Berau, Kalimantan Timur bersama beberapa organisasi lokal.

2008

Jangkauan program perlindungan penyu diperluas ke Pulau Bilang-bilangan dan Pulau Mataha, Berau, Kalimantan Timur.

2012

Program edukasi lingkungan untuk masyarakat pertama kali dilakukan di Kecamatan Batu Putih dan Pulau Balikukup, Berau, Kalimantan Timur.

2012

Pada akhir tahun 2012, program perlindungan penyu di TWA Pulau Sangalaki dikelola langsung oleh BKSDA Kaltim.

2017

Di tahun 2017, perlindungan penyu di Pulau Bilang-bilangan dan Pulau Mataha dilanjutkan oleh organisasi lokal. Sehingga, kami berfokus untuk bisa masuk ke Pulau Belambangan dan Pulau Sambit, dimana belum ada perlindungan penyu sama sekali disana.

2018

Kami berhasil masuk dan memulai perlindungan penyu di Pulau Belambangan. Pendekatan edukasi lingkungan juga berlangsung di Berau.

2020

Program perlindungan penyu di Pulau Sambit Dimulai!
Sejak September 2020, kami berhasil mengonsolidasikan posisi kami dan diizinkan untuk melindungi sarang-sarang penyu di Pulau Sambit.

2021

Sejak dimulainya program perlindungan penyu di Pulau Sambit dan Pulau Belambangan, kami menghitung 11.185
sarang telah dilinungi dan diperkirakan 900.000 tukik memulai kesempatan hidup darinya.

Namun demikian di akhir tahun 2021, kami tidak dapat melanjutkan program perlindungan penyu di Pulau Belambangan dan Sambit karena kondisi politik dan keamanan yang tidak stabil.

Meskipun kami masih memiliki perjanjian kerja sama yang sah secara hukum dengan Kementerian Kelautan, kami tidak punya pilihan selain mengosongkan kedua pulau tersebut untuk sementara waktu.

2022

Kami terus melakukan negosiasi untuk dapat melakukan aktivitas perlindungan di pulau-pulau tempat penyu bersarang.

Sejalan dengan itu, kami memulai program pendidikan lingkungan di Maratua, pulau terbesar di Kepulauan Derawan. Pada hari-hari khusus seperti 16 Juni, Hari Penyu Sedunia, kami mengadakan acara publik untuk mempromosikan perlindungan penyu dan habitatnya.

Kami juga mengajak publik untuk aktif melakukan kegiatan bersih pantai.

2023

Pada awal tahun 2023, kami berhasil melanjutkan upaya konservasi di Pulau Bilang-Bilangan dan Pulau Mataha dengan kembali bekerjasama dengan organisasi lokal.

Kami merenovasi stasiun ranger yang didirikan pada tahun 2008 dan memperbaiki standar untuk kegiatan pendataan dan perlindungan penyu secara keseluruhan.

 

2023

Program kami di Berau mendapatkan penghargaan juara 1 pada kategori Ecological Restoration dalam event nasional Celebrate Island yang diselenggarakan oleh Conservatoire du littoral, PIM, dan SMILO.

2024

Kami menjalin kerjasama dengan DKP Provinsi dan terus melanjutkan upaya perlindungan penyu di Pulau Bilang-Bilangan dan Pulau Mataha, Kalimantan.

2017

Kami memulai investigasi dan meneliti kondisi penyu di Sumatra Barat.

2018

Perlindungan penyu di Pulau Sipora, Sumatra Barat dimulai, bekerjasama dengan BPSPL Padang dan Yayasan Dakhsin India.

2020

Perlindungan penyu di Pulau Salaut Besar dan Pulau Sumeulue dimulai! Terdapat 4 spesies penyu yang bersarang di kedua pulau terluar Indonesia ini. Kami menjalankan program bersama organisasi lokal yaitu Ecosystem Impact.

2021

Kami mulai melakukan penandaan penyu belimbing di Pulau Sipora menggunakan metal tag dan microchip (PIT – Passive Integrated Transponder tags). Disana, kami juga melakukan renovasi sekolah dasar di Desa Matuptuman yang menjadi pusat belajar bagi anak-anak disana.

2023

Di Pulau Simeulue, kami menjalin kerjasama dengan kelompok lokal MAFAL (Mameduli Fenu Along) untuk memperkuat kegiatan patroli perlindungan penyu.

Pada akhir tahun, kami menandatangani resolusi perlindungan penyu belimbing dalam peresmian EIOLA (Eastern Indian Ocean Leatherback Alliance) dan berhasil melakukan pemasang dua pemancar satelit pada penyu belimbing.

2024

Sementara program perlindungan penyu di Pulau Sipora, Pulau Simeulue, dan Pulau Salaut besar terus berjalan, kami juga memulai aktivitas perlindungan penyu di lokasi baru yaitu di Pulau Nias.

2024

Di Pulau Simeulue, kami memperkuat kerjasama untuk kegiatan patroli dengan kelompok lokal MAFEDAM (Mameduli Fenu Lhok Dalam), MAFTRIDES (Mameduli Fenu Tiga Desa), MAFELA (Mameduli Fenu Alafan).

2022

Kami mengidentifikasi aktivitas perdangangan produk berbahan penyu yang cukup tinggi pada pasar lokal di wilayah Banggai. Sehingga kami memutuskan untuk melaksanakan program yang berfokus pada edukasi serta pendampingan dan pemberdayaan masyarakat untuk menemukan solusi bersama yang dapat mendukung perlindungan penyu. Untuk memperkuat upaya ini, kami menjalin kerjasama dengan AlTo (Aliansi Konservasi Tompotika).

2022

Puncak program perlindungan penyu di Banggai adalah penyelenggaraan Pekan Penyu di bulan Desember bersama mitra-mitra lokal.

2023

Pada tahun 2023, kami kembali menyelenggarakan Pekan Penyu untuk memupuk kepedulian publik terhadap perlindungan penyu dan meningkatkan kesadaran lingkungan secara umum. Program selesai di tahun 2023.