Penyu di Indonesia menghadapi berbagai ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup mereka, seperti pemanenan telur, kerusakan habitat, perubahan iklim, serta perdagangan ilegal produk berbahan penyu, termasuk sisik, daging, dan telur. Ancaman-ancaman ini sering kali terkait dengan kebutuhan hidup masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut. Untuk itu, YPI percaya bahwa konservasi penyu tidak bisa berjalan tanpa melibatkan pemberdayaan masyarakat secara langsung.
Sebagian masyarakat pesisir masih memanfaatkan telur dan penyu sebagai sumber pendapatan. Meski demikian, YPI berupaya memberikan solusi ekonomi alternatif yang lebih berkelanjutan. Kami berusaha membantu masyarakat menemukan peluang yang menguntungkan tanpa harus mengeksploitasi penyu dan sumber daya laut lainnya.
Melalui berbagai workshop dan pelatihan, YPI memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang praktik ekonomi ramah lingkungan, seperti budidaya rumput laut dan pengelolaan sampah yang bernilai ekonomi, maupun aktivitas lainnya. Kami juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menciptakan peluang yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, sambil menjaga kelestarian alam.
YPI meyakini bahwa kesejahteraan manusia dan pelestarian alam harus berjalan beriringan. Dengan pendekatan yang inklusif ini, kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan di mana kelestarian penyu dan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai bersama.
