Penyu Belimbing, salah satu spesies penyu terbesar yang langka, menjadi simbol kebesaran alam yang harus kita jaga. Sebagai penyelam dan perenang ulung, mereka memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Kita amat diberkahi karena mereka datang ke pantai-pantai di Indonesia untuk bertelur.
Pada akhir tahun 2023, tim ilmiah Yayasan Penyu Indonesia (YPI) berhasil memasang satelit GPS pada dua Penyu Belimbing di Simeuleu, Aceh. Langkah ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam pola migrasi mereka sehingga kita bisa memberikan perlindungan lebih efektif bagi spesies ini.
Pemasangan Satelit GPS pada Penyu Belimbing
Selama musim peneluran, Penyu Belimbing mendatangi pantai-pantai di Simeulue untuk membuat sarang. Ranger kami berpatroli secara rutin untuk melindungi mereka dari perburuan dan eksploitasi. Dalam kesempatan tersebut, ahli ilmiah YPI melakukan pemasangan satelit GPS.
Fungsinya adalah mengidentifikasi polamigrasi penyu. Dengan data itu, kita bisa mendapatkan informasi habitat penting, memitigasi ancaman, memperkuat landasan perencanaan pelindungan, serta melakukan penelitian lanjutan.
Satelit GPS dipasang di tempat yang tidak mengganggu gerakan alami penyu. Setelah satelit GPS terpasang, penyu akan dilepaskan untuk dapat kembali ke lautan. Pada akhir tahun 2023, Yayasan Penyu Indonesia memasang satelit GPS untuk 2 Penyu Belimbing di Simeulue. Mereka kemudian dinamai Putri Along dan Putri Lele Puti oleh penduduk desa. Kedua nama ini diangkat dari dua tokoh dongeng lokal.
Yuk Ikuti Jalur Migrasi Mereka!
Setelah bertelur di Pulau Simeulue (Aceh), Putri Along berenang selama 94 hari dan Putri Lele Puti berenang selama 120 hari, hingga mereka tiba di Australia. Luar biasa bukan? Penyu memang perenang andal!
Sayangnya, setelah itu, kami kehilangan sinyal mereka. Kami membagikan penemuan ini pada konferensi ISTS di Thailand. Sejak itu, asosiasi induk kami Turtle Foundation bekerjasama dengan ahli biologi kelautan Australia untuk menyusun proposal pendanaan untuk melanjutkan program serupa.
Program dan kegiatan ini dapat dilakukan oleh ahli yang kompeten. Jika kamu bertemu penyu ketika berwisata, cukup amati dari jarak 3-5 meter agar mereka tidak terganggu. Hindari menyentuh dan memberi makan, gunakan cahaya lampu mereh karena Cahaya putih dapat mengganggu mereka, serta jangan meninggalkan sampah di rumah mereka.
Bersama kita jaga penyu dan habitatnya!