Memakan daging penyu bukan hanya berbahaya bagi penyu, tapi juga untuk manusia.
Baru-baru ini, 3 orang meninggal dan 32 lainnya harus dirawat setelah menyantap sup penyu di Filipina. Gejalanya cukup serius, meliputi diare, muntah, dan kejang perut. Bahkan, anjing, kucing, dan ayam yang diberi makanan serupa juga mati. Ini bukan kasus pertama di Filipina, pada tahun 2013, 4 orang meninggal dan 68 orang keracunan setelah memakan hidangan penyu.
Di Indonesia, kasus serupa juga pernah terjadi. Di Siberut, pernah terjadi keracunan masal pada tahun 2018 setelah warga menyantap hidangan penyu di pesta adat punen, 3 orang diantaranya meninggal dunia. Lalu di Sipora, tahun 2013, ratusan orang keracunan santapan berbahan penyu dan 4 diantaranya meninggal. Salah satu korbannya adalah bayi 11 bulan yang keracunan melalui asi.
Bukan cuma di sini. Di Madagaskar, data tahun 2017-2018 menunjukan 16 kematian akibat konsumsi penyu. Lalu di Tanzania, data tahun 2021 menunjukan 7 kematian akibat konsumsi penyu. Ini bukan sekedar angka, tapi nyawa manusia yang berharga.
Mitos bahwa daging penyu berkhasiat sebagai obat memperparah kondisi ini, faktanya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Meski penyu terlihat sehat, dagingnya bisa jadi mengandung racun ketika dimasak karena penyu memakan alga merah yang tidak boleh dikonsumsi manusia.
Konsumsi penyu juga dapat merusak keseimbangan ekosistem laut. Penyu bukan makanan kita, melainkan bagian dari rantai kehidupan yang harus dilindungi. Yuk, hentikan konsumsi penyu. Bagikan informasi ini dan jangan sampai ada korban lagi, baik manusia maupun penyu itu sendiri.

Selamatkan Penyu dari Kepunahan
Penyu menghadapi berbagai ancaman, termasuk perburuan liar, pencemaran plastik, dan kerusakan habitat.
Setiap langkah Anda mendukung perlindungan penyu dan buat dampak nyata!
Lakukan Donasi
Donasi anda Mendukung :
Pelepasan Tukik ke habitat alami
Perlindungan dan pemantauan sarang penyu
Penanganan dan pembersihan pantai dari sampah